Cerita Panas | Cerita Dewasa | Cerita Seks Terbaru | Tante Hot

Latest Posts

Friday, March 17, 2017

Cerita Dewasa - Kugarap Tubuh Managerku yang Indah


Cerita Dewasa - Salam bagi maniak seks pembaca setia kami, penutupan cerita malam ini tentang kisah seks seorang pria  yang sangat beruntung bisa mendapatkan pelayanan pembalasan hasil kerja dari managernya yang super cantik dan montok. Bagi anda uang sudah tidak sabar untuk langsung mengetahui cerita seks ini. Silakan simak cerita di bawah ini sampai habis.
Mbak Lia kurang lebih baru 2 minggu bekerja sebagai atasanku sebagai Accounting Manager. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tapi mungkin karena latar belakang pendidikanku tidak cukup mendukung, management memutuskan merekrutnya. Ia berasal dari sebuah perusahaan konsultan keuangan.

Usianya kutaksir sekitar 25 hingga 30 tahun. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Sejak saat itu mulai terbina suasana dan hubungan kerja yang hangat, tidak terlalu formal. Terutama karena sikapnya yang ramah. Ia sering langsung menyebut namaku, sesekali bila sedang bersama rekan kerja lainnya, ia menyebut “Pak”.

Dan tanpa kusadari pula, diam-diam aku merasa betah dan nyaman bila memandang wajahnya yang cantik dan lembut menawan. Ia memang menawan karena sepasang bola matanya sewaktu-waktu dapat bernar-binar, atau menatap dengan tajam. Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte. Mungkin karena telah menduduki jabatan yang cukup tinggi dalam usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk menyuruh seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya.

Mbak Lia selalu berpakaian formal. Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Bila sedang berada di ruang kerjanya, diam-diam aku pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangkit mengambil file dari rak folder di belakangnya. Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Sangat menarik, tidak besar tetapi jelas bentuknya membongkah, memaksa mata lelaki menerawang untuk mereka-reka keindahannya.

Di dalam ruang kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, terdapat seperangkat sofa yang sering dipergunakannya menerima tamu-tamu perusahaan. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.

Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lia untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu. Aku selalu duduk persis di depannya. Dan bila kami terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius, ia tidak menyadari roknya yang agak tersingkap. Di situlah keberuntunganku. Aku dapat melirik sebagian kulit paha yang berwarna gading. Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi dan kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan dapat kupastikan apakah bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Bila kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Betis yang indah dan bersih. Terawat. Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Mbak Lia..

“Jhony, aku merasa bahwa kau sering melirik ke arah betisku. Apakah dugaanku salah?” Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang tiba-tiba berdebar.
“Jhony, salahkah dugaanku?”
“Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Mbak Lia tersenyum sambil menatap mataku.
“Mengapa?”

Aku membisu. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Tapi ketika menengadah menatap wajahnya, kulihat bola matanya berbinar-binar menunggu jawabanku.

“Saya suka kaki Mbak. Suka betis Mbak. Indah. Dan..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.
“Saya juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu.”
“Persis seperti yang kuduga, kau pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Tia sambil sedikit mendorong kursi rodanya.
“Agar kau tidak penasaran menduga-duga, bagaimana kalau kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”
“Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yang kaku itu.
“Kompensasinya apa?”
“Sebagai rasa hormat dan tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”
“Bagus, aku suka. Bagian mana yang akan kau cium?”
“Betis yang indah itu!”
“Hanya sebuah ciuman?”
“Seribu kali pun aku bersedia.”

Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Ia berusaha manahan tawanya.

“Dan aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kau cium, OK?”
“Deal, my lady!”
“I like it!” kata Mbak Lia sambil bangkit dari sofa.

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yang besar. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Lia tersenyum. Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.

“Periksalah, Jhony. Berlutut di depanku!” Aku membisu. Terpana mendengar perintahnya.
“Kau tidak ingin memeriksanya, Jhony?” tanya Mbak Lia sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.

Sejenak, aku berusaha meredakan debar-debar jantungku. Aku belum pernah diperintah seperti itu. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Bibir Mbak Lia masih tetap tersenyum ketika ia lebih merenggangkan kedua lututnya.

“Jhony, kau tahu warna apa yang tersembunyi di pangkal pahaku?” Aku menggeleng lemah, seolah ada kekuatan yang tiba-tiba merampas sendi-sendi di sekujur tubuhku.

Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Mbak Lia yang meregang. Akhirnya aku bangkit menghampirinya, dan berlutut di depannya. Sebelah lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Mbak Tia masih tersenyum. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.

“Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.
“Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Dan dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya.

Mbak Lia menopangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Dan kali ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Pasti ia memakai G-String, kataku dalam hati. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat bulu-bulu ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua bulu yang mengitari pangkal pahanya. Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.

“Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Lia ke atas lututku.

Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lalu aku menengadah. Sambil melepaskan sepatu itu. Mbak Tia mengangguk. Tak ada komentar penolakan. Aku menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tanpa cacat. Ternyata betisnya yang berwarna gading itu mulus tanpa bulu halus. Tapi di bagian atas lutut kulihat sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku terpana. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.., hingga.. Aah, aku menghembuskan nafas. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Wajahku sangat dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.

“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Kenyal.
“Suka, Jhony?” Aku mengangguk.
“Tunjukkan bahwa kau suka. Tunjukkan bahwa betisku indah!”

Cerita Panas - Aku mengangkat kaki Mbak Lia dari lututku. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang kedua, aku menjulurkan lidah agar dapat mengecup sambil menjilat, mencicipi kaki indah itu. Akibat kecupanku, Mbak Lia menurunkan paha kanan dari paha kirinya. Dan tak sengaja, kembali mataku terpesona melihat bagian dalam kanannya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Lia mengangkat daguku. Aku menengadah.

“Kurang jelas, Jhony?” Aku mengangguk.

Mbak Lia tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Tak pernah aku melihat paha semulus dan seindah itu. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.

Aku merinding. Karena ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Dan paha itu semakin jelas. Menawan. Di paha bagian belakang mulus tanpa bulu. Karena gemas, kukecup berulang kali. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Dan ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang panas dan basah.

Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Karena sangat dekat, walau tersembunyi, dengan jelas dapat kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang di bagian tengah segitiga itu. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Aroma yang memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Mbak Lia. Ingin kusergap aroma itu dan menjilat kemulusannya.
Mbak Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang kali. Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.

“Suka Jhony?”
“Hmm.. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.

Lalu kuraih pergelangan kaki kanannya, dan meletakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Lia menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras. Dan ketika bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, tiba-tiba Mbak Lia mendorong kepalaku.

Aku tertegun. Menengadah. Kami saling menatap. Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lalu menekuk dan meletakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Pose yang sangat memabukkan. Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.

“Suka Jhony?”
“Hmm.. Hmm..!”
“Jawab!”
“Suka sekali!”

Pemandangan itu tak lama. Tiba-tiba saja Mbak Tia merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.

“Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Masuk ke dalam, Jhony,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.

Aku terkesima. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Aku tak berdaya. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Lalu Mbak Lia tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Semakin basah. Dan di situlah hidungku mendarat. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.

“Suka Jhony?”
“Hmm.. Hmm..!”
“Sekarang masuk ke dalam!” ulangnya sambil menunjuk kolong mejanya.

Aku merangkak ke kolong mejanya. Aku sudah tak dapat berpikir waras. Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Tak peduli dengan etika, dengan norma-norma bercinta, dengan sakral dalam percintaan. Aku hanya peduli dengan kedua belah paha mulus yang akan menjepit leherku, jari-jari tangan lentik yang akan menjambak rambutku, telapak tangan yang akan menekan bagian belakang kepalaku, aroma semerbak yang akan menerobos hidung dan memenuhi rongga dadaku, kelembutan dan kehangatan dua buah bibir kewanitaan yang menjepit lidahku, dan tetes-tetes birahi dari bibir kewanitaan yang harus kujilat berulang kali agar akhirnya dihadiahi segumpal lendir orgasme yang sudah sangat ingin kucucipi.

Di kolong meja, Mbak Lia membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya. Tapi ia menepis tanganku.

“Hanya lidah, Jhony! OK?”

Aku mengangguk. Dan dengan cepat membenamkan wajahku di G-string yang menutupi pangkal pahanya. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Mbak Lia terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku.

“Rupanya kau sudah tidak sabar ya, Jhony?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.
“Hm..!”
“Haus?”
“Hm!”
“Jawab, Jhony!” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Aku menengadah.
“Haus!” jawabku singkat.

Tangan Mbak Lia bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri dan kanan pinggulnya. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang basah mengkilap. Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Aku termangu menatap keindahan yang terpampang persis di depan mataku.

“Jangan diam saja. Jhony!” kata Mbak Lia sambil menekan bagian belakang kepalaku.
“Hirup aromanya!” sambungnya sambil menekan kepalaku sehingga hidungku terselip di antara bibir kewanitaannya.

Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak dapat bergerak. Bibirku terjepit dan tertekan di antara dubur dan bagian bawah vaginanya. Karena harus bernafas, aku tak mempunyai pilihan kecuali menghirup udara dari celah bibir kewanitaannya. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Mbak Lia terpekik. Pinggulnya diangkat dan digosok-gosokkannya dengan liar hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yang mulai mengalir dari sumbernya. Aku mendengus. Mbak Lia menggelinjang dan kembali mengangkat pinggulnya. Kuhirup aroma kewanitaannya dalam-dalam, seolah vaginanya adalah nafas kehidupannku.

“Fantastis!” kata Mbak Lia sambil mendorong kepalaku dengan lembut. Aku menengadah. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.
“Enak ‘kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.
“Segar!” Mbak Lia tertawa kecil.
“Kau pandai memanjakanku, Jhony. Sekarang, kecup, jilat, dan hisap sepuas-puasmu. Tunjukkan bahwa kau memuja ini,” katanya sambil menyibakkan rambut-rambut ikal yang sebagian menutupi bibir kewanitaannya.
“Jilat dan hisap dengan rakus. Tunjukkan bahwa kau memujanya. Tunjukkan rasa hausmu! Jangan ada setetes pun yang tersisa! Tunjukkan dengan rakus seolah ini adalah kesempatan pertama dan yang terakhir bagimu!”

Aku terpengaruh dengan kata-katanya. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Aku memang merasa sangat lapar dan haus untuk mereguk kelembutan dan kehangatan vaginanya. Kerongkonganku terasa panas dan kering. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Lalu bibir kewanitaannya kukulum dan kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Kedua bibir kewanitaannya kuhisap-hisap bergantian.

Kepala Mbak Lia terkulai di sandaran kursinya. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. Pinggulnya terangkat dan terhempas di kursi berulang kali. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak liar di dinding kewanitaannya. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat clitnya. Nafasnya mengebu. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.

“Ooh, ooh, Jhony! Jhony!” Dan ketika clitnya kujepit di antara bibirku, lalu kuhisap dan permainkan dengan ujung lidahku, Mbak Lia merintih menyebut-nyebut namaku..
“Jhony, nikmat sekali sayang.. Jhony! Ooh.. Jhony!”

Ia menjadi liar. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Kaki itu sekarang diangkat dan tertekuk di kursinya. Mengangkang. Telapaknya menginjak kursi. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Lia menjambak rambutku. Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.

“Jhony, julurkan lidahmuu! Hisap! Hisaap!”

Cerita Seks Terbaru - Aku menjulurkan lidah sedalam-dalamnya. Membenamkan wajahku di vaginanya. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang agar masuk lebih dalam. Beberapa detik kemudian, lendir mulai terasa di ujung lidahku. Kuhisap seluruh vaginanya. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Kedua bibirku kubenamkan sedalam-dalamnya agar dapat langsung menghisap dari bibir vaginanya yang mungil.

“Jhony! Hisap Jhony!”

Aku tak tahu apakah rintihan Mbak Lia dapat terdengar dari luar ruang kerjanya. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. Aku hanya peduli dengan lendir yang dapat kuhisap dan kutelan. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yang mengalir membasahi kerongkonganku. Lendir yang langsung ditumpahkan dari vagina Mbak Lia, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalam.

“Oh, fantastis,” gumam Mbak Lia sambil menghenyakkan kembali pinggulnya ke atas kursinya.

Ia menunduk dan mengusap-usap kedua belah pipiku. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.

“Aku puas sekali, Jhony,” katanya. Kami saling menatap. Matanya berbinar-binar. Sayu. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu.
“Jhony.”
“Hm..”
“Tatap mataku, Jhony.” Aku menatap bola matanya.
“Jilat cairan yang tersisa sampai bersih”
“Hm..” jawabku sambil mulai menjilati vaginanya.
“Jangan menunduk, Jhony. Jilat sambil menatap mataku. Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat vaginaku.”

Aku menengadah untuk menatap matanya. Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat dan menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.

“Kau memujaku, Jhony?”
“Ya, aku memuja betismu, pahamu, dan di atas segalanya, yang ini.., muuah!” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra sepenuh hati.

Mbak Lia tersenyum manja sambil mengusap-usap rambutku. Selesai

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

AGEN BOLA | AGEN CASINO | AGEN TOGEL | AGEN SABUNG AYAM ONLINE TERPEACAYA DI INDONESIA

Agen Judi Togel Online Indonesia Terpercaya

188Domino | Agen Poker | Agen Domino | Poker Online Terpercaya

Wednesday, March 15, 2017

Cerita Dewasa - Istri tetangga yang lebih menggairahkan



Cerita Dewasa - Erna, 27 tahun, isteri dari Andri, 31 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga yang lumayan supel dalam bergaul di lingkungan tempat tinggalnya. Penampilan Erna biasa saja. Erna bersikap selalu apa adanya dan bersahaja. Andri adalah seorang suami yang cukup baik dan bertanggung jawab kepada keluarga. Apapun kekurangan dalam rumah tangganya, maka Andri akan selalu berusaha untuk memperolehnya. Bisa dibilang, rumah tangga mereka adalah harmonis.

Pada waktu malam acara 17 Agustusan tahun 2012, Erna & Andri beserta warga lingkungan dimana mereka tinggal mengadakan malam hiburan berupa Organ tunggal. Tua muda, laki-laki perempuan, semua ikut bergembira. Semua turun berjoget mengikuti alunan lagu yang dibawakan oleh penyanyi. Mula-mula mereka berjoget dengan pasangan masing-masing. Semua bergembira sambil tertawa bebas mengikuti irama musik..

Setelah beberapa lagu, mereka terus asik berjoget dengan berganti pasangan. Mereka terus bergembira. Erna berjoget dengan seorang bapak, Andri berjoget dengan seorang perempuan remaja.. Begitulah mereka berjoget sampai beberapa lagu dengan berganti pasangan sampai beberapa waktu. Menjelang akhir acara, pada lagu terakhir, Erna berjoget dengan seorang bapak, sedangkan Andri berjoget dengan Lila, seorang ibu rumah tangga yang tinggal beberapa rumah dari rumah mereka. Lila, sekitar 40 tahun, ibu dari seorang karyawan swasta yang bekerja dengan sistim shift, mempunyai 2 orang anak yang sudah cukup besar.

Walau sudah berumur tapi penampilan Lila selalu tampak muda karena cara berpakaiannya yang selalu agak seksi dan pandai bermake up. Selintas Erna melirik pada Andri yang sedang berjoget dengan Lila. Terlihat Andri sedang tertawa dengan Lila sambil berjoget. Setelah itu kembali Erna pun berjoget dan tertawa dengan pasangannya. Menjelang tengah malam acara usai. Semua kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira walaupun capek.. Sesampai di rumah, setelah mandi air hangat, Erna dan Andri segera ke tempat tidur.

“Bagaimana tadi, sayang?” tanya Andri sambil memeluk Erna.
“Apanya?” kata Erna sambil menempatkan kepalanya di salah satu tangan Andri.
“Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi,” kata Andri sambil mengecup bibir mungil Erna.
“Saya benar-benar gembira…” kata Erna sambil tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap dada serta jarinya memainkan puting susu Andri.
“Harusnya kita sering melakukan acara seperti tadi, jangan cuma setahun sekali…” kata Andri sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Erna. Buah dada Erna diremas dengan mesra.
“Mmhh.. Memangnya kenapa?” kata Erna sambil mencium pipi Andri lalu mengecup bibirnya.
“Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng mereka,” ujar Andri sambil membuka seluruh kancing pakaian tidur Erna.

Lalu dijilatnya puting susu Erna sambil tangannya meremas buah dada Erna yang satu lagi.

“Mmhh…” desah Erna sambil memejamkan matanya.

Sambil tetap menciumi dan menjilati buah dada Erna, tangan Andri yang tadinya meremas buah dada, turun ke perut lalu disusupkan ke celana dalam Erna. Segera jarinya menyentuh bulu-bulu kemaluan Erna yang tidak terlalu banyak. Erna tetap terpejam sambil sesekali mendesah.. Jari-jari tangan Andri lalu turun menyusuri belahan belahan memek Erna.
“Ohh…” desah Erna keras sambil menggerakkan pinggulnya.

Jari Andri terus menggosok-gosok belahan memek Erna sampai cairan memek Erna keluar banyak.

“Mmhh…” desah Erna sambil tangannya memegang tangan Andri yang sedang bermaik di memeknya.
“Enak, sayang,” kata Andri sambil melumat bibir Erna.

Sementara jari tengah Andri masuk ke lubang memek Erna. Tanpa menjawab pertanyaan Andri, Erna membalas ciuman Andri dengan hebat sambil menjepitkan pahanya lalu menggoyangkan pinggulnya karena menahan kenikmatan ketika jari tangan Andri keluar masuk lubang memeknya. Sementara tangan Erna segera menyelusup ke dalam celana piyama Andri, dan kemudian menggenggam dan meremas kontol Andri yang sudah tegang.BandarQ Terbesar

“Buka pakaiannya dong, sayang,” kata Erna berbisik ke telinga Andri. Andri segera bangkit lalu melepas seluruh pakaiannya. Kontol Andri terlihat sudah tegak dengan ditumbuhi bulu yang sangat lebat. Melihat itu, Erna segera bangkit dan duduk di tepi ranjang. Digenggamnya kontol Andri lalu dikocok perlahan. Cairan bening terlihat keluar dari lubang kontol Andri. Tanpa banyak cakap ujung lidah Erna segera menjilati cairan tersebut sambai habis. Tak lama, mulut Erna sudah mengulum batang kontol Andri yang lumayan besar. Cpok.. Cpok.. Cpok.. Terdengar suara kuluman mulut Erna pada kontol Andri.

“Ohh.. Enak, sayang.. Ohh…” desah Andri sambil memegang kepala Erna lalu memompa pelan kontolnya di mulut Erna.
“Gantian, dong…” kata Erna sambil melepas kulumannya lalu menatap mata Andri. Andri tersenyum.
“Naiklah ke ranjang…” ujar Andri.

Ernapun segera naik ke atas ranjang lalu telentang dan membuka lebar pahanya. Tak lama, Erna mendesah karena lidah Andri pintar bermain dan menjilati kelentit dan lubang memek Erna.

“Ohh, sayangg.. Teruss…” desah Erna agak keras.

Apalagi ketika jari Andri masuk ke lubang memeknya sambil lidahnya tak henti menjileti kelentit Erna. Gerakan pinggul Erna makin keras mengikuti rasa nikmatnya. Tak lama kemudian tangan Erna dengan keras meremas rambut Andri dan mendesakkan kepalanya ke memek. Lalu..

“Ohh.. Enak, sayangg.. Mmff.. Sshh…” jerit kecil Erna terdengar ketika Erna mencapai puncak kenikmatan.. Orgasme..

Cerita Panas - Andri segera menghentikan jilatannya lalu naik ke atas tubuh istrinya itu. Walau mulut masih basah oleh cairan memek Erna, Andri langsung melumat bibir Erna. Ernapun langsung membalas ciuman Andri dengan hebat. Sambil tetap berciuman, tangan Erna segera memegang dan membimbing kontol Andri ke lubang memeknya. Selang beberapa detik kemudian.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Andri lansgung keluar masuk memek Erna. Keduanya bermandi peluh sambil sesekali terdengar desahan kenikmatan mereka.

“Memeknya legit, sayang.. Enak…” bisik Andri. Erna tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Memang kenapa?” tanya Erna.
“Aku tidak pernah bosan menyetubuhi kamu…” bisik Andri sambil terus memompa kontolnya. Erna tersenyum.
“Kalau wanita lain rasanya bagaimana,” tanya Erna lagi.
“Aku tidak pernah bersetubuh dengan wanita lain, kok…” kata Andri.

Erna tersenyum lalu merangkulkan kedua tangannya ke pundak Andri sambil tetap menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan kontol Andri.

“Saya mau tanya, sayang…” kata Erna.
“Apa?” kata Andri.
“Tubuh Mbak Lila, tetangga kita itu, bagus tidak..?” tanya Erna.
“Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja…” kata Andri tak menghiraukan.
“Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Erna.
“Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?” tanya Erna.

Andri mengangguk. Erna tersenyum sambil terus menggoyangkan pinggulnya.

“Jujur.. Iya, tubuh dia bagus. Dan tadi aku sempat lihat belahan buah dadanya. Marah?” kata Andri sambil mengentikan gerakannya.

Erna tersenyum sambil terus menggoyang pinggulnya.

“Jangan berhenti dong, sayang.. Terus setubuhi saya.. Mmhh…” kata Erna.
“Saya tidak marah kok. Justru saya suka mendengarnya…” kata Erna.
“Kenapa?” tanya Andri heran.
“Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan Mbak Lila, tidak tahu kenapa ada perasaan aneh…” kata Erna.
“Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” lanjut Erna lagi.
“Kenapa begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu…” kata Erna.
“Kamu cemburu?” tanya Andri.
“Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Erna.

Andri tersenyum.

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

“Kamu lagi horny kali ya, tadi…” kata Andri tanpa menghentikan gerakan kontolnya.

Erna kembali tersenyum. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, Andri mengejang, gerakannya bertambah cepat.

“Aku mau keluar, sayang.. Ohh…” bisik Andri.
“Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau keluar.. Mmhh…” bisik Erna sambil mempercepat gerakan pinggulnya.

Tak lama tubuhnya mengejang, tangannya kuat memeluk tubuh Andri.

“Mau keluar, sayangghh…” jerit Erna.
“Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh…” jerit kecil Erna ketika mencapai orgasme.

Selang beberapa detik, Andri juga semakin mempercepat gerakannya. Sampai akhirnya.. Crott.. Crott.. Crott.. Air mani Andri menyembur di dalam memek Erna. Andri mendesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Erna.. Tubuh keduanya lemas saling berpelukan sementara kontol Andri masuk berada di dalam memek Erna.

“Mau tidak kalau saya minta kamu maen dengan Mbak Lila.. Saya serius,” kata Erna sambil memeluk pundak Andri.
“Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas ada perasaan horny ketika membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Erna.
“Mau kan, sayang?” tanya Erna memaksa.
“Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang…” kata Andri sambil mengecup bibir istrinya.
“Nanti aku yang mengatur…” kata Erna sambil tersenyum.

Andri juga tersenyum sambil mencabut kontolnya dari memek Erna, lalu bangkit dan berpakaian. Merekapun tidur kemudian.. Banyak cara yang dilakukan Erna agar Lila bisa dekat dengan dan akrab dengan dia dan Andri. Dan hal itu membuahkan hasil. Lila sekarang mulai sering bertandang ke rumah mereka walaupun hanya untuk sekedar ngobrol.

Sampai suatu malam Erna mengundang Lila datang ke rumahnya.

“Mas Wiryo sudah pergi kerja kan, Mbak?” tanya Erna.
“Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift malam,” ujar Lila.
“Eh ada apa undang saya ini malam?” tanya Lila.
“Tidak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Erna.
“Kami hanya ingin ajak Mbak nonton VCD baru yang dibeli Mas Andri,” kata Erna sambil melirik kepada Andri.

Andri membalas dengan senyuman.

“VCD begituan ya?” tanya Lila bersemangat.

Erna tersenyum sambil melirik Andri.

“Cepatlah putar!” ujar Lila tidak sabar. Andri bangkit dari tempat duduknya lalu menuju ke VCD player.
“Mbak Lila suka film jenis apa?” tanya Andri sambil menyodorkan beberapa keping VCD.

Setelah memilih, Lila segera menyerahkan film yang ingin dilihatnya. Andri segera memutarnya. Mereka bertiga menonton film BF tanpa banyak bicara. Mereka duduk bertiga di karpet. Erna duduk berdampingan dengan Lila, sementara Andri duduk dibelakang mereka.

“Udah ada yang bangun, ya..?” kata Erna tersenyum sambil melirik ke arah Andri.
“Lumayan…” kata Andri.
“Lumayan apa?” tanya Lila sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Andri yang mulai agak menggembung. Andri tersenyum sambil menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Lila seberapa sering begituan dengan Mas Wiryo?” tanya Erna.
“Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek,” kata Lila sambil matanya terus melihat adegan seronok di video.

Kembali mereka terdiam selama beberapa saat sambil melihat video.

“Sini dong..!” kata Erna kepada Andri sambil matanya berkedip memberi isyarat. Andri beringsut mendekati Erna.
“Ada apa sih..?” tanya Andri.
“Duduk dekat sini dong…” kata Erna dengan suara manja.

Dengan sengaja tangan Erna segera masuk ke dalam Celana Hawaii Andri. Lalu digenggamnya kontol Andri yang sudah tegang dan diremasnya pelan. Lila yang melihat hal itu, perasaannya menjadi tak karuan.. Antara rasa malu dan rasa ingin melihat bercamput baur.

“Udah pengen ya?” kata Erna kepada Andri.

Cerita Seks Terbaru - Suaranya sengaja agak keras. Andri tersenyum sambil matanya melirik ker arah Lila. Lila yang semakin tidak menentu perasaannya, kebetulan melirik ke arah Andri. Pandangan mereka beradu selama beberapa detik. Lila lalu membuang pandangannya ke arah video. Hatinya berdebar ketika berpandangan dengan Andri.. Erna melirik ke arah Andri sambil tersenyum. Lalu dengan tanpa ragu-ragu, Erna menurunkan celana Andri hingga kontolnya yang besar tampak tegak terlihat. Lalu dikocoknya pelan.. Andri tetap diam sambil matanya melirik ke arah Lila yang jelas kelihatan gelisah.

“Mbak suka tidak pada barang lelaki yang berbulu banyak?” tanya Erna sambil menatap Lila.
“Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka…” kata Lila tergagap menatap Erna sambil matanya sekilas melirik ke tangan Erna yang sedang meremas kontol Andri.
“Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?” tanya Erna sambil matanya mengisyaratkan agar Lila melihat ke kontol Andri.
“Ah, kamu ini…” kata Lila sambil matanya melihat kontol Andri beberapa saat.

Erna tersenyum. Tangannya meraih tangan Lila, lalu ditariknya ke arah kontol Andri. Lila menuruti kemauan Erna walau hatinya merasa serba salah..

“Coba pegang, Mbak…” kata Erna sambil tangannya membimbing jari-jari Lila untuk menggenggam kontol Andri.

Kontol Andri terasa hangat dan berdenyut di tangan Lila. Nafas Lila memburu. Ada desiran tertentu yang menuntun tangannya bergerak meremas pelan kontol Andri. Andri tersenyum sambil melirik ke arah Erna. Erna juga tersenyum sambil mundur agak menjauh. Andri tanpa diduga tangannya meraih dagu Lila, lalu dengan segera mengecup bibirnya, lalu dilumatnya dengan hangat. Lila yang sudah terangsang gairahnya langsung membalas ciuman Andri dengan hangat pula sambil tangannya mulai berani mengocok kontol Andri. Tangan Andripun dengan segera menyusup ke balik daster Lila. Ditelusuri paha Lila. Elusan tangannya segera naik ke pangkal paha, lalu jarinya diselipkan ke celana dalam Lila.

“Mmhh…” desah Lila sambil menggelinjang ketika jari tangan Andri menyusuri belahan memeknya yang sudah sangat basah.
“Ohh.. Mmhh…” desah Lila tambah keras ketika jari Andri keluar masuk lubang memknya.

Pinggulnya sedikit digoyang karena nikmat. Sementara Erna sengaja menjauhkan diri dari mereka. Erna mendapat suatu rangsangan yang amat sangat ketika melihat suaminya bercinta dengan wanita yang Erna sukai. Erna tidak melakukan apapun hanya diam sambil melihat mereka bermesraan. Hanya nafas Erna yang mulai cepat yang terdengar.. Ketika tangan Andri mulai mencoba melepas pakaian Lila, Lila agak tersentak sesaat. Dengan segera matanya menatap Erna. Tapi ketika dilihatnya Erna tersenyum sambil matanya mengisyaratkan agar Lila melanjutkan bercinta lagi..

Lila sesaat terdiam. Tapi ketika tangan Andri merangkul dari belakang dan tangannya meremas buah dada Lila, Lila terpejam dan memegang tangan Andri yang sedang meremas buah dadanya.

“Ohh…” desah Lila seiring dengan jilatan dan pagutan Andri di lehernya sambil tak lepas tangannya meremas buah dada Lila.

Tak lama Andri segera melepas daster Lila. Lila tampak agak canggung ketika Andri melepas BH dan celana dalamnya dari belakang. Andripun melepas seluruh pakaiannya. Segera setelah itu Andri menindih tubuh telanjang Lila. Jilatan lidah dan remasan tangan Andri pada buah dada Lila membuat Lila menggelinjang merasakan nikmat.

“Ohh.. Oohh…” desah Lila ketika jilatan lidah Andri turun ke perut lalu turun lagi menyusuri selangkangannya.

Pinggulnya bergoyang mengikuti desiran rasa nikmat.. Erna tetap diam menyaksikan tubuh telanjang suaminya yang bergumul mesra dengan Lila. Nafasnya makin memburu waktu melihat kontol Andri dihisap sambil dikocok oleh Lila. Tanpa terasa tangannya menyelusup ke dalam celana dalamnya. Lalu jarinya mulai menggosok-gosok belahan memeknya sendiri. Entah mengapa Erna sangat menikmati ketika Andri memompa kontolnya ke dalam mulut Lila. Nafas Erna semakin memburu, juga satu jarinya semakin cepat keluar masuk memeknya sendiri ketika melihat Andri mulai menyetubuhi Lila. Desahan dan erangan mereka membuat gairah Erna bertambah naik..

“Ohh.. Sshh…” desah Lila ketika Andri dengan perkasa mengeluar masukkan kontol di memeknya.
“Gimana rasanya, Mbak?” tanya Andri sambil mengecup bibir Lila.
“Ohh sangat enakk.. Mmhh…” kata Lila sambil merangkul pundak Andri, sementara pinggulnya bergoyang mengikuti gerakan Andri.

Entah sudah berapa lama mereka bersetubuh disaksikan Erna, sampai akhirnya Lila memeluk tubuh Andri kuat-kuat. Memeknya didesakan ke kontol Andri dalam-dalam. Gerakan pinggulnya makin cepat. Lalu tiba-tiba tubuhnya bergetar sambil mendesah panjang.

“Oohh.. Oohh…” desah Lila terkulai lemas setelah mendapat orgasme.

Sementara Andri masih terus menggenjot kontolnya di memek Lila yang sudah lemas. Gerakannya makin cepat ketika Andri merasakan ada sesuatu yang mendesak nikmat di kontolnya. Tak lama segera dicabut kontolnya dari memek Lila, lalu digesek-gesekannya pada belahan memek Lila.

Sampai akhirnya.. Crott! Crott! Crott! Air mani Andri tumpah banyak di atas bulu-bulu memek Lila. Tubuh Andri lalu lemas terkulai di atas tubuh telanjang Lila. Erna yang melihat hal itu segera menghampiri mereka. Diusapnya pantay Andri.

“Masih kuat tidak, sayang..?” bisik Erna ke telinga Andri.

Andri segera mencabut kontolnya dari memek Lila lalu bangkit. Lila juga demikian.

“Kenapa sayang?” tanya Andri sambil mengecup bibir Erna.
“Saya pengen…” kata Erna sambil memegang kontol Andri yang lemas dan masih basah.
“Aku masih lemas, sayang…” kata Andri.
“Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang…” kata Erna sambil mencium bibir Andri.
“Gimana, Mbak?” tanya Erna kepada Lila sambil tersenyum. Lila tersenyum sambil berpakaian.
“Aku bisa ketagihan, loh…” kata Lila.
“Kapan saja Mbak perlu, datang saja kesini…” kata Erna tersenyum pula.
“Aku pulang dulu ya,” kata Lila sambil memeluk Erna erat.
Erna menggangguk


ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

AGEN BOLA | AGEN CASINO | AGEN TOGEL | AGEN SABUNG AYAM ONLINE TERPEACAYA DI INDONESIA

Agen Judi Togel Online Indonesia Terpercaya

188Domino | Agen Poker | Agen Domino | Poker Online Terpercaya

Monday, March 13, 2017

Cerita Dewasa - Bercinta Dengan Cewek Kost Belakang Rumah !!!


Cerita Dewasa - Aku Fadil mahasiswa di Kampus X di jogja, berasal dari keluarga sederhana di kota di luar jogja. Di jogja ini aku tinggal ngekos di sebuah dusun dekat dengan kampus dan rata-rata rumah disini memang dijadikan kos-kosan, baik untuk putri maupun putra. Kosanku berada didaerah bagian belakang dusun dan dibagian depanku ada kos putra, disamping ada kos putri, dan di belakang ada kos putri yang dihuni 7 orang. Yang akan aku ceritakan disini adalah pengalamanku dengan penghuni kos putri yang berada di belakang kosku.

Singkat cerita aku dan penghuni kos putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalo ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, 

sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya. Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ketujuh cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Ana, tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya. Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus ternyata, dan dia cuek aja tampaknya.

Sampai suatu hari, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kosan belakang seperti biasa, disana hanya ada Ana sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas
“lagi ngapain, An? Yang laen kemana?” tanyaku didepan pintu, “eh Mas Fadil, lagi suntuk nih, lagi ngegame aja, yang laen kan mudik mas, trus Mbak rina kan KKN pulangnya malem terus” jawabnya sambil masih memainkan mousenya
“masuk mas”.

Aku pun masuk dan duduk di karpetnya
“ emang kamu ga mudik juga An?”
“aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler” jawabnya.
“lagi ngegame apa sih?” tanyaku lagi
“ini nih maen monopoly, abis yang ada cuma ini” sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang
“hayo ngliatin apa?”

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

“eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku gelagapan
“hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo” dia bilang
“yeee jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe” kataku membela diri
“wuuu ngeles aja” dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, “eh mas punya film ga? BT nih”
“film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya” jawabku
“yaaah apa aja deeeh” dia memohon
“apa dong, ya emang udah ga ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau”
“mau dong mas mau” dia bilang
aku kaget mendengar itu langsung bilang
“beneran nih, nanti kepengen repot lagi”
“udah sana ambilin, aku iseng ni mas”
“tapi nontonnya bareng ya” kubilang
“iihh ga mau ah, nanti malah mas fadil pengen, bisa diperkosa aku”
“ga bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin ga niy? Tapi nonton bareng ya”
“iya deh, ambil sana” pintanya.

Secepatnya aku lari ke kos lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Ana dan menyerahkannya. Ana pun langsung mengcopy yang ada di flashdiskku.

Kamipun menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang. Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya aku yang jadi bantalnya, hmmmmm. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya.

“kenapa, An? hayoo”
“apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia merengut
“ yahhh, namanya juga nonton bokep An, nontonnya sama cewek manis berdua aja lagi” kubilang
“emangnya kenapa klo nonton ma cewek berdua aja”, sepertinya dia memancingku
nekad saja aku bilang
“ya, jadi kepengen lah jadinya”
“tuuh kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan
“ mas fadil suka ya begituan?”
dan aku jawab asal
“ya sukalah, enak sih”
“lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan? Jangan-jangan kamu juga udah lagi?” langsung aku cecar saja sekalian
“iihhh, apaan sih” dia bilang,
“udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, rahasia aman kok, hehe” aku cecar terus
“mmmm tau ah” dia malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya
“mas fadil klo begituan suka jilatin kaya gitu mas” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin memek cewek
“iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe”
“ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu
“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu An?”
“belom lah,aku sebenernya pernah ML 2 kali, tp cowokku ga pernah tuh ngejilatin ‘itu’ku, aku terus yang disuruh isepin ‘anu’nya “ akhirnya dia ngaku juga
“ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe”
“wuuu sana ma pacarmu sana” katanya
“pacarku kan jauh An” jawabku.

Cerita Panas - Aku langsung bergeser merapatkan diri disamping dia
“ Din, mau aku jilatin memeknya ga?” aku langsung aja abis udah ga tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba toketnya, diapun melenguh “mmmh” sambil tetap berciuman.

“An, udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu” kataku
“aku juga mas, aku kan sering mancing mas fadil, tapi mas kayanya ga ngerasa” dia bilang
“ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”
“yeee masa aku yang ajak” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku
“berarti boleh dong memeknya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke memeknya yang masih terbalut dasternya

“lom diijinin aja tangannya udah megang memekku nih” sambil tersenyum kemudian menciumiku.
Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan memeknya hanya dibatasi CD tipis saja. Ana sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celana(saat itu aku hanya menggunakan celana boxer) dan CD ku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut

“mmmhhh Ana sayang”
Aku membuka kaosku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga tersisa CD dan bra nya saja.
“kamu seksi An”
“mas fadil juga kontolnya gede, Ana suka banget, Ana isep ya?”
“iya An, aku juga ga sabar pingin memek km”
Akupun berdiri, Ana memelorotkan celana sekaligus CDku sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Ana sedikit kaget saat melihat kontolku yang memiliki panjang sekitar 17cm
“mas, gede ih, pacarku ga segede ini kontolnya”
Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri
“sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?”
Ana mengangguk manyun
“kita 69 yuk sayang”

Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih memeknya tanpa jembut.
“memek kamu bersih sayang”
“baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?”
“suka banget sayang” sambil kuciumi memeknya.
Ana naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan memeknya.
Aku mulai menjilati memeknya dengan lembut , Ana tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan
“oughhh, mmmhhh Ana sayang” memek Ana terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan
“hmpffhhh….mmmpphhh” Ana melenguh

Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Ana dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Memeknya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat
“ohhhh, masukin masku sayang, Ana ga tahan lagi mmmmhhh”

Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Ana menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. Aku memompa memeknya perlahan-lahan, Ana mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan memeknya. Aku genjot terus sambil kupeluk Ana dan menciumi bibirnya yang merah basah.

“mmh. Hmmpppf….sayang enak banget sayang, memek kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet”
“ he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Ana jepit kontolnya, ahhhhh” bicaranya terengah-engah
Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam memeknya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.
“ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,entot aku ohh..enak banget mas sayang, Ana pingin oohhhhh dientot mas terus, ayo ooougghhh” Ana sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya.

Cerita Seks Terbaru - 15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy , Ana menurut saja, aku masukkan kontolku kememeknya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku masuk. Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Anapun memajumundurkan memeknya hingga seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya.

Aku mempercepat genjotanku di memeknya, Ana sedikit berteriak kenikmatan
“auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh…kontol mas…oohhh sayang”
Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat
“sayang, aku kluarin dimana sayang…ah ah oughh”
“didalem…argh aja sayang auuhhh ga papa, Ana juga mau keluar mmmhhh”
Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
“arrrgghhh aku keluar sayanggg”

Dan saat itu juga tubuh Ana mengejang orgasme
“ahhhhhhh, aku juga ssssshh mas”
Aku muntahkan spermaku dalam lubang memek Ana, aku memutar tubuh Ana dengan kontol masih tertancap di memeknya,aku memeluk dan menciumnya
“kamu hebat sayang, memek kamu hebat jepitannya”
“mas fadil juga”

Dia mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama kepadaku.
Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku

“makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas”
“sama-sama sayang, besok-besok lagi ya?”
“siap mas. Muachh” jawabnya sambil menciumku
Akupun kembali ke kosku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk memuaskan nafsu kami.

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

 AGEN BOLA | AGEN CASINO | AGEN TOGEL | AGEN SABUNG AYAM ONLINE TERPEACAYA DI INDONESIA

Saturday, March 11, 2017

Cerita Dewasa - Kisahku Dengan Gadis Desa


Cerita Dewasa - Perkenalkan nama saya Algan, saya berasal dari bandung dan dari kecil saya tinggal dibandung bersama ibu dan ayah saya, saat ini saya masih sekolah kelas 3 SMA di salah satu sekolah negeri di kota bandung, sehari2 saya hanya sekolah, pulang, bantu2 ibu dan main bersama teman2 sebaya, mengerjakan PR dan nonton Tv atau main Game seperti layaknya remaja pad aumumnya, 

pengalaman saya dalam hal sex bermula saat ibu saya mengajak saya berlibur di desa tempat kelahiran ibu, tentu saja tempat kelahiran saya juga karna saya pindah ke bandung saat saya umur 5 tahun atau saat saya mau masuk TK, hari itu adalah hari libur pertengahan semester dan saya libur sangat panjang karna kebetulan sekolah saya direhab ulang agar gedung2 yang rusak menjadi lebih baik dan tidak membahayakan siswa siswi saat proses belajar.

Hari itu hari jum`at saya dan ibu saya berangkat menggunakan bus antar kota menuju sebuah desa di jawa tengah, nama desanya adalah desa Pucukwaru di desa ini semua penduduknya masih sangat tradisional sekali, bahkan di desa ini masih jarang kendaraan roda empat atau mobil jadi dari terminal ke desa saya terpaksa harus menggunakan jas aojek, jauh terminal dengan desa kira2 satu jam lebih, 

jauh dan agak terpencil memang, namun orang2 dan suasana desa ini membuat saya betah tinggal lama di desa ini, karna memang disini sudah ada listrik, jadi TV,DVD,GAME dan lain2 bisa saya nikmati disini, bahkan jaringan telepon selular untuk internet juga lumayan lancar, malam sekitar pukul 9 saya sampai di desa tersebut, saya dan ibu yang membawa barang banyak seperti pakaian ganti dan buah2an untuk oleh2 pun disambut gembira oleh bulik saya, yaitu bulik Yarmi istri dari pamanku atau paklik, 

beliau adalah adik dari ibuku yang nomer dua, sedangkan adik ibuku yang terakhir juga wanita bernama bulik Yarma yang tinggal di semarang bersama nenek saya, sedang kakek saya sudah wafat 2 tahun lalu, saya dan ibu langsung masuk kerumah yang lumayan besar walau bangunan sudah cukup tua namun terawat dan bersih, nampaknya bulik yarmi adalah sosok yang rajin, maklum lah orang desa yang utun pasti rajin2.

Lama kami berempat saya, ibu, bulik yarmi dan palik seno bercanda dan saling bercerita hingga larut malam dan ibu merasa ngantuk, kami semuapun juga ngantuk, kami pergi tidur masing2, ibuku memilih tidur dikamar, sedang paklik sama bulik tidur dikamar mereka, saya sendiri memilih untuk tidur di depan TV karna disana luar dan enak buat tidur, malas juga harus pindah kekamar karna udah sangat capek.

Dingin nya angin malam dan nyamuk2 nakal membuat saya terbangun di malam hari sekitar pukul 2 dini hari, saya dengan malas menyusul ibuku pindah ke kamar untuk tidur bareng ibu, setelah membuka pintu perlahan dan masuk agar tidak membangunkan ibu saya sangat kaget melihat posisi tidur ibu saya yang miring, namun rok nya tersingkap sehingga menampakan paha mulus dan celana dalam ibu yang berwarna putih, pantat ibu sangat besar dan bulat, lama saya menikmati pemandangan ibu, tak terasa kontol saya menegang dan ngaceng sengaceng2nya, 

namun bagaimanapun dia adalah ibu saya dan saya hanya bisa memandanginya saja, saya tidak mau dan tidak berani berbuat lebih, hingga saya kembali tertidur dalam keadaan ngaceng, pagi harinya pagi2 sekali saya merasa ada tangan yang memegang kontol ngaceng saya, entah siapa, mungkin ibu saya mengecek apakah anaknya udah dewasa apa belum. Saya beranjak dari tidur saya, saya melihat ibu sudah tidak ada di sebelah saya, saya juga mendengar suara sepeda motor paklik saya yang seorang pedagang berlalu pergi berangkat berjualan di pasar kota, saya yang masih agak ngantuk samar2 mendengar suara wanita2 berbicara di belakang, 

kedengaran nya suara ibu dan bulik yarmi mengobrol di belakang mungkin di kamar mandi, kamar mandi disini terletak dibelakang rumah yang berbatasan langsung dengan tembok pagar yang lumayan tinggi karna dibelakang sudah tidak ada rumah, melainkan tanaman singkong dan jagung, dan kamar mandi hanya berdinding bambu yang berlubang disana-sini termakan usia hanya sebatas dada orang dewasa saja, 

Cerita Seks Terbaru  - disebelahnya berbatasan langsung dengan WC untuk buang airbesar dan letaknya yang berbatasan langsung dengan bilik tempat mandi sangat terbuka dan hampir tidak tertutup penuhjadi saat kita mandi apabila ada orang boker pasti mudah sekali dilihat, pagi itu tampak ibu sedang eek dan bulik sedang mencuci baju dan beberapa piring dan gelas kotor, saya dengar percakapan mereka mengenai kabar bulik yarni yang di semarang dan nenek, ketika saya menyapa mereka bulik saya yang sedang mencuci pakaian dalam seperti CD dan kutang pun kaget “hoalah le..le… 

mbok ya jangan ngagetin bulik to, nanti kalo jantung bulik copot kepye coba?” saya menjawab “salah sendiri ngobrol asik banget, gk tahu saya datang” dan di saat saya selesai bicara terdengar suara dari ibu saya yang sedang eek “tuuuuttttt…..brrruuutttttt” lalu saya dan bulik juga ibu sama2 sama tertawa mendengar suara kentut ibu yang setengah ditahan dan dikeluarkan “eh yu, kentutnya kok bisa kayak gitu, nanti kalo tai nya morat-marit tercecer kemana2 gimana? hahahaha” canda bulik saya, 

saya hanya tersenyum sambil membayangkan dubur ibu saat mengeluarkan tai dan kentut, saya yang masih ngaceng jadi semakin ngaceng,iseng saya menunduk melihat bulik yang sedang jongkok hanya memakai daster pendek tanpa lengan saya melihat belahan dada bulik yang tidak memakai kutang, karna memang tidak ada tali kutang di pundak bulik jadi saya yakin bulik tidak memakai kutang, 

tampak putih sekali payudara bulik, pentilnya pun kelihatan sangat besar, dasar bulik orang desa yang lugu, saya melihat di ketiak atau ketek bulik ditumbuhi bulu yang sngat lebat dan hitam, mungkin bulik jarang mencukurnya, padahal ibu saya juga punya bulu ketek tapi tidak setebal bulu ketek bulik, tambah ngaceng saja saya melihat itu, lagi asik2nya menghayal tiba2 ibu berkata dari dalam WC “le ambilin air gih, ibu mau cebok aja lupa bawa air, tadi biu kebelet banget,” saya langsung mengambil ember dan saya isi air, ‘ditaruh mana bu?” “sini masuk, 

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

taruh di dalam, ibu males berdiri, nanti pantat ibu belepotan tai lo, kan masih lengket di anus ibu” wah ibu vulgar banget ya, saya yang kebelet pipis dari tadi bingung mau pipis dimana, di WC ada ibu yang sedang cebok sambil bersihin memek atau istilah desa sini nama nya tempik ibu menggosok2 tempiknya tanpa mempedulikan saya, sedangkan di kamar mandi bulik sedang mencuci dan berjongkok, ya ampun dari belahan paha bulik saya melihat bulik juga tidak pakai CD, 

terbukti saat jongkok dan mencuci bulik mengangkang dan bulu jembut nya yang luuuuar biasa tebal, lebat dan hitam pekat berhamburan kemana2. “aku kencing dimana ini ? ibu sih lama banget cebok nya” ibuku yang orang jawa menjawab “sek to le, sek ngresiki tempek ki lo’ saya yang memang dari kecil tinggal di bandung kurang paham artinya, tapi setahu saya beliau sedang membersihkan memeknya, “sudah kencing disini aja, lagian manukmu kan masih kecil to le, 

bulik aja gak tega melihatnya’ kata bulik saya, saya jadi tersinggung namun merasa bersemangat dan tertantang menunjukkan kontol saya akibat kata-kata bulik tadi, saya jongkok di depan nya agak jauh agar tidak mengenai cucian dia saat saya kencing, saya langsung jongkok dan menunjukkan kontol saya yang ngaceng dan sedang mengeluarkan air kencing, bulik melihat itu dan hanya tersenyum saja, tiba2 ibu keluar dari WC dan berkata “loh, yang tadi malam njongat kayak bambu runcing ternyata peli mu to le?” “iyo mbak, peline anakmu wes gedi banget, padahal masih belum lama disunat” kata bulik saya, saya hanya tersipu sambil terus kencing, 

belum selesai kencing saya giliran bulik berlari kecil menuju Wc sambil berkata pada ibu saya “sebenarnya dari tadi saya kebelet lo mbak yu, mbakyu ngising wae kok lama banget, ngeluarin kambing ya?” “ngeluarin kelapa” canda ibu saya, tak lama saya melihat bulik meletakkan kakinya di kedua sisi Wc dan mengangkat dasternya saya yakin bulik sengaja mengarahkan bokong dan anus nya kemuka saya sambil mengeluarkan kentut nya 

“brrreeeeetttttttttt…tetetetetet…bbbbrruuuoootttt” kemudian berbalik dan tersenyum, di depan saya saya melihat bulik sedang eek di Wc saya melihat tempik bulik yang berjembut lebat mengeluarkan air kencing nya yang deras dan berwarna kuning, “jjjuuuussstttttsstttttsttttsttttstttttscccccssssssssssssttt” suara tempik bulik saay kencing, sedangkan anus bulik yang juga berjembut tipis2 mengeluarkan eek atau tai yang berwarna kuning kecoklatan sambil kembali bulik terkentut2, mungkinperutnya sakit dari pas ibuku eek tadi, disebelah saya ibu sedang mandi menyiram badan nya dengan air dan menyabuni susu nya, bokong serta tempiknya yang berjembut lebat, tidak lupa dia keramas mengeramasi rambut dan bulu keteknya, 

saya ngaceng sekali pagi itu, tanggung saya melihat ibu, saya lebih suka melihat bulik yang sedang eek, saya tahu sebenarnya bulik sadar saya sedang melihat dia eek, setelah ibu selesai mandi dan pergi kedalam bulik mulai berkata ‘lihat apa kamu le?” “anu bulik, lihat bambu” “halah wong bambu kok dilihat, bilang aja lagi lihat bulik ngising(eek) ya to?” ‘nggak kok bulik” takut juga saya melihat ekspresi wajah bulik “belum pernah ngerti tempik ya le?” “udah bulik’ “dimana?”

“di film porno bulik”
“hhmmmmm, sering lihat film porno ya?”
“iya bulik habisnya…”
belum selesai saya bicara bulik berkata
“tapi belum pernah lihat yang begini kan? belum pernah lihat wanita eek tempik kencing dan anus nya ngeluarin tai kan?”
“belum bulik, baru kali ini”
“terus gimana rasanya? kamu ngaceng kan le?”
“iya bulik”
“kamu pernah ngeloco le?”
‘apa itu bulik?’
“ngocok” jawab bulik
“ooohhh… pernah bulik”
“kalo kamu mau ngeloco aja sambil lihat bulik, mumpung masih pagi”
“gak papa bulik?”

bulik hanya mengagung sambil melihat kontol saya, saya yang sudah sangat terngsang dan ngaceng karna ulah ibu terlebih ulah bulik saya langsung saya menggenggam kontol saya dan ngocok di depan bulik.

“enak po gak le?”
“enak banget bulik”
bulik mulai terlihat nafsu juga melihat saya ngocok di depan dia sambil sama2 jongkok.
“biar kamu tambah ngaceng bulik nungging ya le, kamu bisa lihat anus bulik yang ngeluarin tai’
saya hanya manjawab “iya bulik’

Cerita Panas - kemudian bulik saya nungging di depan saya mengarahkan anusnya yang berjembut di depan muka saya tampak bulik mengejan agar tai nya segera keluar “eeeeegghhhggggkkkkk’ suara bulik saat mengejan, dan suara kentut bulik terdengar bersamaan dengan tai bulik yang keluar sedikit “ppppprrrrrrtttttttttttttt… brruuuuttttttt, jrooootttttttt’ suara anus bulik bergetar dan mengeluarkan tai yang tercecer di lantai kamar mandi, bulik pun langsung jongkok kembali menghadap saya yang sedang ngocok sambil melet2 tak sadar seperti anjing sambil mengocok kontol dengan menggunakan sabun, bulik juga mnggosok2 tempik nya di depanku sambil berkata vulga “leee…. kontolmu ngaceng to lee.. peli mu gedi lee,,, besar…’

sambil mengocok tempiknya sendiri ‘iya bulik, tempikmu ngacengi bulik, seksi, dan tak lama barengan dengan teriakan kami berdua bulik terlabih dahulu orgasme “crit,crit,cuuurrr” air kenikmatan dari tempik bulik tumpah di lantai Wc dan kamar mandi, sebelum saya muncrat bulik menggantikan tangan saya mengocok kontol saya sambil memperlihatkan ekspresi binal dan ganas yang luar biasa sambil berteriak tanpa peduli terdengar ibu saya “ayoooo lee…

 muncratin pejuhmu,,, ayo kontooollll,,,, ayo lee… ayo kontol bagusss…. muncrat di muka bulik, sini cah baguss.. muncratin mani mu, sepermamu, pejumu…. pejuhh,,,, sini pejuuhhhhh” dan sedetik kemudian “croootttt…crooottt…crooootttt….cuuurrrrrr…..suuuurrrr” mani saya menyirami muka bulik, dada dan daster bulik, ketek berjembut bulik yang seksi hingga basah.

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

 AGEN BOLA | AGEN CASINO | AGEN TOGEL | AGEN SABUNG AYAM ONLINE TERPEACAYA DI INDONESIA

Thursday, February 23, 2017

Cerita Dewasa - Terima Kasih Atas Malam Itu

Cerita Panas | Cerita Dewasa | Cerita Seks Terbaru | Tante Hot

Cerita Dewasa - Aku mempunyai kawan semasa kecil dulu. Namanya Steven . Sejak kecil kita sering bermain bersama dan akrab. Setelah SMA kita harus berpisah dan tak pernah ketemu lagi karena urusan melanjutkan sekolah masing-masing. Sampai akhirnya tak sengaja kita diletemukan di media sosial dan berlanjut chating.

Dari seringnya chating ternyata pada akhirnta timbul rasa saling suka diantara kita. Tak heran kalau sering mengungkapkan perasaan masing-masing. Dalam pembicaraan Kita sudah terbuka dan bukan cuma sekedar chat seks. Akhirnya setelah sekian lama, Akulah yg memberanikan meminta kita bertemu. SekaLindan hangout gitu! Dan Malem ini, Steven berjanji akan mengajakku makan Malem bersama. Candle light dinner gitu.

Malem ini Steven berencana mengajaku makan Malem di sebuah tempat yg special katanya! Keinginan bertemu bukan cuma karena ingin saling kenal lebih deket tapi juga nostalgia karena semakin memanasnya pembicaraan kita di chat! Dan akhirnya Malem itu kita pun kopi darat di hotel tempat aku menginap.

Tepat pukul 7 Malem suara bel kamar hotel aku berbunyi ! aku segera menghampiri pintu dan ketika kubuka.., Steven kulihat berdiri di depan. Terlihat gagah dan maskulin masih seperti dulu cuma tambah ganteng dan terlihat dewasa. Sebaliknya, kulihat Steven tertegun dgn apa yg kupakai Malem ini.

Aku mengenakan gaun tipis krem sepaha dgn tali kecil di pundak. Matanya masih tertegun melihat bercak 2 bulatan BH 34B di dadaku dan g-string yg tembus pandang tersorot lampu di depan kamar hotel.
“Silakan masuk..” kataku sambil menarik tangannya dgn manja. Cuma saja Steven sepertinya tak sabar dgn kedatanganku yg sudah ditunggu-tunggunya. Tanganku ditariknya lembut, badanku dipeluknya dgn hangat. Sampai wajahku tepat berada di depan wajahnya.
“Aku rindu banget sama loe, sayang” ucapku sambil berniat mencium bibirnya. Aku biarkan dia duduk di sana dan bukan di tempat tidur yg terbentang di depan Kita.
”Mau minum apa? aku cuma punya coca cola kaleng,” ucapku seraya melangkah ke kulkas.
“Bir saja, enak minum bir dgn wanita cantik seperti loe,” Steven mulai sadar rupanya.. sampai bisa berbicara lebih banyak.

Aku tersenyum mendengar ucapannya duduk di sebelah kanannya. Ketika kuteguk minumanku, kaki kananku kusilakan di atas kaki kiriku. Karena pakaianku tak seberapa panjang, terbuka deh pahaku. Walaupun Steven juga sedang menegak minumannya, matanya tak henti-hentinya melihat pahaku yg putih mulus.
“Loe cantik sekali, Linda,” tangannya mulai berkelana. Kali ini mengusap-usap pahaku. Dan menggeser badannya.
“Loe juga ganteng,” bisikku manja di telinganya. Semakin tak sabaran dia. Nafasnya kudengar sudah tak teratur. Kaleng coca colaku ditaruhnya di atas meja kecil sebelahnya.

”Aku rindun banget sama kamu. Aku ingin ‘telen’ kamu.. Li” gitu istilah Steven kalau ingin mulai main. Kecupan kecil mendarat di bibirku. aku balas dgn lembut. Kulihat matanya penuh dgn rasa rindu. Kecupannya berubah menjadi ciuman yg lebih bernafsu. Lidahku bermain-main dgn penuh nafsu di mulutku diikuti dgn nafasnya yg tak tertahankan. Begitu lincahnya membuat akupun mulai terangsang, kubalas juga dgn permainan lidahku di mulutnya.
Kehangantan meliputi Kita berdua. Duduk Kita semakin mendeket. Tangan kanannya memelukku dg lembutnya. Tangan kirinya sudah mulai berjalan lebih jauh di pahaku.

“hmm.. hmm..” desahku seirama permainan lidah Kita. Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya.
“Aku rindu loe juga, Steve” di sela-sela permainan lidah Kita.Sampai akhirnya Steven tak tahan, dan dgn perlahan namun pasti Steven membuka gaunku tanpa mengurangi kehangatan Kita. Sekarang tinggal bra tanpa tali dan g-string putihku. Kulihat matanya terpukau dgn pemandangan di depannya.
“Bikin loe tambah kepingin, ya Steve,” kerlingku nakal.
“Iya, sayang..” jawabnya sambil tangannya mulai menjelajahi lipatan gunungku. Dielusnya, dipandangnya, dielusnya lagi dan dikecupnya bra ku. Ahh.. lembutnya.
“Kita ga jadi makan Malem, Steve?” tanyaku mengingatkan.
“Ga lapar aku, aku lebih lapar kamu..” senyumnya.

ROMEOPOKER | AGEN POKER ONLINE | AGEN DOMINO99 ONLINE | AGEN BANDARQ

Sambil perlahan berdiri, aku tarik tangannya. Dgn isyarat mataku, Steven tahu aku minta dia berpindah ke tempat tidur. Kudorong dia, mengisyaratkan supaya dia berbaring di tempat tidur. Kubiarkan dia bertanya-tanya dalam hati.
Dgn pakaian yg lengkap kubiarkan dia berbaring. Aku naik juga ke tempat tidur, dgn cuma mengenakan bra dan g-string. aku naik ke atasnya. Kucium lembut bibirnya. Perlahan aku buka kancing kemejanya. Dibantunya aku dgn sedikit mengangkat badannya, sampai aku bisa melepaskan kemejanya dgn mudah.

Di hadapanku sekarang terbentang dada bidangnya. Kucium perlahan dadanya. Kujilat-jilat putingnya, yg kiri .. yg kanan. aku tak tahu apa yg dirasakannya. Yg kutahu tangannya mengelus-elus lembut rambutku.
“Linda.. enak sayang..” lidahku meneruskan perjalanannya. Sedikit ke bawah, jilatanku semakin membuatnya semakin gemas mengusap-usap rambutku. Perutnya pun tak lepas dari jilatanku.
“Loe pintar ya..” bisiknya tertahan.
Sampai ke bawah perut. Masih ada celana panjang yg menutup gerakan-gerakan tak karuan dibaliknya. Ada onggokan yg ingin segera terlepaskan. aku lirik Steven, dan matanya memintaku untuk membebaskan. aku menggeleng nakal..
“Ngga, ah.. sabar dong..” aku lanjutkan lagi kecupanku.
Aku kecup tonjolan itu. Cup..cup..cup.. aku tersenyum lebar, sewaktu kulihat matanya memohon dgn sangat.

“Tunggu ya.. aku pingin kecup dari luar dulu.” aku kecup lagi. aku masukan tonjolan itu di mulutku.
“Linda nakal ya.. buka dong, sayang. aku ngga tahan, nih”
Akhirnya kubuka ikat pinggangnya. Dan resletingnya. Kulirik lagi, matanya sudah semakin memohon. Akhirnya kubuka celana panjangnya. Terpikir lagi keinginan untuk mengganggunya. Kubiarkan CD nya. Kukecup lagi tonjolannya yg sudah semakin besar itu.
Ahh.. kaloe mau jujur, aku juga sudah tak tahan melihatnya. Ingin kutelan rasanya. Tapi aku ingin mengganggunya juga.. hehe.. aku masukan tonjolan itu ke mulutku. Kukulum perlahan. Ahh.. gerakannya semakin tak karuan.
“Linda.. buka sayang, bukaa..”Aku buka juga akhirnya. WOW.. besaarr sekalii.. aku tak percaya mataku.

Dgn tak sabar kupegang gagang besar itu. aku usap-usap.
“Suka sayang?” tanya Steven.
“Suka banget. Punyamu besar banget!! Aku jilat-jilat pinggirannya. Dari atas ke bawah, aku balik lagi dari bawah ke atas. Sesekali kurasakan gerakannya yg semakin tak henti.
“Enakk sayangg.. teruuss..” pintanya.
Kujilat belahannya. Lidahku bermain-main di sana. Membuat gerakan nakal. Semakin cepat, seirama kocokan tanganku yg juga semakin cepat. aku masukan kepalanya ke mulutku. ku sedot seperti makan es krim. Sesekali lidahku bermain di belahannya.
“Aghh.. enakk..”

Aku semakin menjadi-jadi mendengar erangannya. Kubuka bra ku. Biar gerakanku semakin lepas. Kusentuh payudaraku dgn kemaluannya. Kuputar-putar kemaluannya mengelilingi dadaku. Melingkari bongkahanku dan putingku. Yg kiri.. yg kanan.. ahh.. enaknya. Kumasukan lagi ke mulutku, kali ini lebih dalam. Hampir menyentuh ujung mulutku. Aghh.. sedapnya. Aku sedoott lebih lama.

“srrpp.. srpp..” kumainkan juga lidahku di dalam sana. Kuempot sampe terdengar suaraku sendiri.
“Aghh.. enak sayang. Enak banget. Loe pinterr.. terus sayang..” erangnya.
Kulepas lagi.. kali ini tanganku yg bermain. Kukocok perlahan, perlahan dan akhirnya lebih cepat. Matanya terpejam menahan gejolak yg ada. Kutahu.. pasti dia tak mau keluar sekarang. Hehe.. dasar cowok. Aku mau kerjain lagi ahh..Kulepas gagangnya. Steven terkaget-kaget.
“Kok udahan, sayang. aku belum puas nih..”
Aku cuma tersernyum. aku kecup bibirnya dan memintanya untuk berlutut di ujung tempat tidur. Gantian aku yg merebahkan tubuhku di hadapannya.

“Mainkan kemaluanmu, Steve.. kocok-kocok sendiri ya. aku suka Liat cowok mengocok kemaluannya.
” Dia mengerti maksudku. aku memang suka bangeett. Hadiahnya, aku juga mau beronani di hadapannya. aku pejamkan mataku.. tanganku bergerilya di tubuhku. Tangan kiri dan kananku bermain di dadaku. Ahh.. enaknya sentuhanku sendiri. aku basahi jari telunjuk tangan kananku dgn memasukkan ke mulutku.

188Domino | Agen Poker | Agen Domino | Poker Online Terpercaya

Kubuka mataku, ingin kuLiat apa yg sedang Steven perbuat. Ah gantengnya. Dgn kemaluan yg sudah membesar, dikocok-kocoknya terus gagangnya. Bikin aku semakin terangsang. Aku masukan jariku perlahan ke mulutku.. kukulum jariku..kusedot. Kunikmati getaran yg ada.
“Ehmm..mhhmm..achhhhhhh… ” sambil mendesah-desah, badanku kugoygkan. Kubasahi putingku dg jariku. Kulingkari putingku, sambil kulirik Steven dgn lirikan nakal.
“Loe nakal, yaa..” sahut Steven sambil mengocok kemaluannya.

Matanya memancarkan kesenangan sekaligus, kelaparannya.. Kubasahi lagi sebelah payudaraku. Kulingkari lagi..
“Uuughh.. ” erangku menahan sensasi. Kemudian tangan kananku turun ke bawah.. ke perutku.. “Ughhghh..” badanku kuangkat sedikit ke atas.
“Terus sayang..” Steven tak tahan lagi menunggu jalannya tanganku. Kuturunkan lagi. Ke atas g-stringku. Kugosok-gosok perlahan. Sambil mendesah..”mmhhmm..ehmm..” Kuselipkan satu jari ke baliknya.

“Aghh..”.. kurasakan kemaluanku sudah basah. Semakin mudahnya aku memainkan jariku di sana.
“Kasih Liat dong sayang..” Steven memohon supaya aku membuka g-stringku. Aku semakin menjadi-jadi..
“Sabar dong, Steve..” sambil jariku kumasukan ke kemaluanku..
”AGGgghh..” oh nikmatnya.. tangan kiriku semakin gencarnya meremas-remas payudaraku. Gerakan badanku semakin tak karuan. Bergoyg ke sana kemari.
Akhirnya kubuka g-stringku. Kuturunkan perlahan. Sampai di lututku..
”Bukain dong, Steve..” dgn cepat ditariknya g-stringku.
“Ngga tahan ya..” kerlingku lagi.
Kubuka pahaku lebar-lebar. Biar Steven bisa melihat lebih jelas. Kumasukkan jari telunjuk kananku ke kemaluanku.

“Aaagghh..nikmat..” maju mundur.. pelan-pelan. Kunikmati sensasi yg ada. kemaluanku semakin basah. Kutambahkan jariku, kali ini 2 jari.
“Aghh.. ” kugoygkan badanku.
Ketika jariku keluar, kuarahkan badanku ke jari. Ketika kumasukan kumundurkan badanku. Semakin licinn.. semakin dalamm.. semakin menggila kumasukan jarikuu..
“Oghh..Oghh..” Tangan kiriku berpindah. Kugunakan jari kiriku memainkan klitorisku.
“aghh.. ” semakin lama semakin tak terbendung lagi.. kugerak-gerakkan terus jariku. Keluar masuk. Keluar masuk. Semakin cepat. Akhirnya..
“Ahh..” aku tak tahan lagii.. becek deh. Basah. Becek. aku lemas..
Di ujung sana, Steven tersenyum puas melihat pemandangan tadi.
“Loe cantik sekali, sayang.. aku suka melihatnya. ” Steven mendeketkan wajahnya ke wajahku.
”Masih mau aku?” tanyaku.
“Mau dong sayang..”

Kita berciuman lagi. kemaluannya yg besar, terasa di belahan pahaku. Kadang terasa menyenggol kemaluanku. Ciumannya yg lembut sangat menyentuh. Lidahnya mencari-cari lidahku. Steven tahu sekali menghidupkan gariahku kembali. Nakal dia, di awal-awal chat Kita, dia menyelidiki apa yg aku suka. Kini badan Kita yg tanpa benang sehelaipun saling berpelukan dalam kehangatan.
“mmhh..hmm.” desahku merasakan lembut ciumannya. Ciuman Steven berpindah ke leherku, dijilatnya leherku, yg semakin membuat aku terangsang!

“Steven..”
”Ya sayang..” Jilatannya semakin turun, ke dadaku.. ke payudaraku.
“Aghh..” kurasakan payudara kiriku basah oleh jilatannya. Sementara yg kanan diremas-remas olehnya. “Enak, ded..” dijilatnya yg kanan, dan yg kiri diremas-remasnya.
“Steve.. teruss.. turun Steve..” Mukanya terangkat..
“Sabar dong sayang..” gantian lirikan nakalnya menggangguku.
“Loe jahatt.. ” ujarku sambil mengelus-elus kepalanya. Jilatannya semakin turun. Perutku kena gilirannya. Diputar-putar lidahnya di pusarku.
“Aghh..” semakin turun lagi. Dibukanya pahaku lebih lebar. Jarinya membuka kemaluanku. Kurasakan klitorisku dijilatnya lembut..
“Ughh.. enak Steve..” Dikulumnya hangat. Semakin lama semakin cepat. “Steve.. enakk..” bukan lagi klitorisku yg dijilatnya. Semakin ke bawah.. kemaluanku dibukanya dgn kedua jarinya. Supaya lidahnya bisa masuk leluasa..

”Oughh.. ennaakk .. Steve..” pantatku meloenjak-loenjak kenikmatan.
Dimasukkan lagi lidahnya lebih dalam, bikin aku semakin tak kuasa menahan gerakan pinggulku.
“Enak Steve.. ohh..oh.. enak Steve..”
Steven semakin bernafsu mendengar eranganku. Sodokan lidahnya semakin menjadi-jadi. Biarpun badanku tak bisa diam, Steven tak perduli..
“Stevenn.. enak bangett..teruuss” pantatku sedikit diangkatnya. Steven tak menggubris, semakin dilahapnya kemaluanku. Diisep, dijilat, trus diisep lagi .. disedotnya klitorisku dgn sedotan yg wowww.. aku ga tau lagi apa perasaanku yg ada aku menjeritt..

“Agghh.. Stevenn..” kurasakan cairan hangat keluar dari kemaluanku. Gilaa.. lemes aku.
Tapi Steven ngga mau menunggu lama lagi. Ditindihnya tubuhku. Dibukanya pahaku. Dideketkannya gagangnya ke lubang kemaluanku. Digesek-gesek..
“ouhh..” dimasukkannya perlahan-lahan ..
“Aahh..” rintihku. Kupejamkan mataku menikmati.
Oughh.. nikmatnya. Sedikit demi sedikit gagangnya menembus lebih dalam.
“Achh.. enakk..teruss Steve..” Steven menggerak-gerakkan badannya. Didorongnya perlahan..
“AAagghh.. yg cepat Steve.. yg keras.. ” pintaku.
Gerakannya berubah cepat. Dorongannya pun semakin keras, sampai badanku ikut terdorong.
“Ooohh enakk.. teruuss..” kemaluannya terasa nikmat.
“Enak sayangyyyy..?” .

“Iya.. teruss Steve..” Aku semakin menggila, kakiku kuangkat dan kulipat mengelilingi pinggangnya. Kujepit lama tatkala Steven mendorong masuk. “Ohh..” Gerakannya bukan cuma semakin keras tapi juga semakin cepat. Tubuhku juga semakin cepat bergerak mengikuti iramanya.
“Aghh.. Linda, memiaw loe enakk..” kali ini bukan cuma eranganku, tapi juga erangannya. “Punyamu juga enak, sayang..”
Tak disangka, Steven mencabut kemaluannya dan mengubah posisiku ke doggy style. Sleebb.. kemaluannya menembus kemaluanku yg basah kuyub.
“Oughh.. ennaakk sayangg..” kuputar-putar pantatku mengimbangi permainannya.
“Lindah.. gila kamuu..”
”.. teruuss masukin kemaluanku. Yg keras Steve..” Steven semakin mengganas, erangannya pun tak kalah ganas..

”Agghh.. kemaluan loe Linda..enakk.. enak ngentot sama loe sayangg..aghh..” kata-katanya sudah tak beraturan. Badannya terus bergerak. Mendorong kemaluannya yg uenakk banget. Dikecupnya punggungku, diremasnya payudaraku. Semakin membuatku ke puncak kenikmatan..
“Stevennnnn .. aku mau keluaar..””Tunggu sayangg.. tahan bentarr..” gerakannya semakin cepat dan semakin Lindar “Aghh..” erangannya semakin tak karuan. Semakin cepat, semakin Lindar.. aku semakin tak tahan..

“Stevennn.. ” bersamaan.. jeritanku berpadu dgn jeritan keras Steven..
“Achh.. aku keluar sayangg.. achh..” kurasakan cairan hangat membasahi kemaluan aku berpadu dgn cairanku. Lemasnya lemasnya..
Tubuh Steven memeluk erat tubuhku dan aku menjatuhkan diri ke tempat tidur. aku balikkan badan ku yg masih telanjang bulat tanpa sehelai pakaianpu. Kupeluk erat tubuhnya ” terima kasih cinta. sudah memuaskanku.” Steven mengecup keningku!
“Ternyata loe seperti yg aku baygkan. Cantik dan Lindar di tempat tidur. aku suka banget! Kitapun berpelukan, lupa akan janji Kita Malem itu, untuk makan Malem bersama! hehehe…keenakan ngentot jadi lupa makan ni ceritanya!

 AGEN BOLA | AGEN CASINO | AGEN TOGEL | AGEN SABUNG AYAM ONLINE TERPEACAYA DI INDONESIA

AGEN POKER ONLINE

romeopoker 188Domino | Agen Poker | Agen Domino | Poker Online Terpercaya HITSDOMINO | AGEN POKER DOMINO ONLINE TERPERCAYA | AGEN BANDAR Q

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Powered by Blogger.

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Recent

Follow Me

Comment

Find Us On Facebook

About us

Video Of Day